Tuesday, November 1, 2011


Peace Symbols


source: www.wikipedia.org

Simbol dari “PERDAMAIAN” telah digunakan dalam berbagai kebudayaan dan konteks, simbol yang terkuno adalah olive branch(ranting Zaitun).

Simbol-Simbol “Perdamaian”
1.       Ranting Zaitun (Olive Branch)
a.       Zaman Purba Klasik
                       Pohon zaitun digunakan sebagai symbol perdamaian hingga abad ke-5 SM. Dikemukakan oleh dramawan Yunani Aristophanes dan Peace(Eirene), dimana merujuk pada “Dewi  terhebat dari Dewi-Dewi lainnya, Eirene, Dewi Perdamaian, yang sangat menyanyangi Zaitun”.  Pohon zaitun melambangan tumbuhan, tapi orang Romawi kuno percayai itu juga mengusir jiwa jahat. Nah, ranting zaitun-nya adalah salah satu atribut Eirene di koin kekaisaran Romawi. Contohnya, dibalik tetredrachm Vespasian dari Alexandria, 70-71 CE, terlihat Eirene memegang ranting zaitun diatas tangan kananya.
Penyair Romawi, Virgil(70-10 BCE) menghubungkan buah zaitun yang jatuh dengan Dewi Pax(Romaxi-nya untuk Eirene), dan guna’in ranting zaitun sebagai simbol perdamaian di Aeneid-nya:
High on the stern Aeneas his stand,
                And held a branch of olive in his hand,
While thus he spoke: "The Phrygians' arms you see,
Expelled from Troy, provoked in Italy
By Latian foes, with war unjustly made;
At first affianced, and at last betrayed.
This message bear: The Trojans and their chief
Bring holy peace, and beg the king's relief."

Untuk orang2 Romawi, ada hubungan yang dekat antara damai dan perang, dan Mars, Dewa Perang, punya aspek lain, Mars Pacifier, Mars the bringer of peace(Mars pembawa damai), ditunjukkan di coin kekaisaran Romawi sebelum memuat ranting zaitun.

2.       Senapan Patah (The Broken Rifle)
                Senapan patah digunakan oleh War Resisters’ International (WRI). Simbol ini diketahui pertama kali di surat kabar pada Januari 1909 dengan isu De Wapens Neder (Putuskan dengan Senjata), yang merupakan koran bulanan dari International Antimilitarist Union di Belanda. Tahun 1915, simbol itu juga mundul di cover sebuaah pamplet, Under det brukne Gevaer (Dibawah Senapan Patah), yang dipublikasikan Norwegian Sicial Democratic Youth Association.  The (German) League of War Victims, ditemukan 1917, pakai symbol senapan pata di banner tahun 1919. Tahun 1921, para pekerja Norwegia berbaris melalui La Louvrière pada 16 Oktober 1921 sambil membawa bendera yang memperlihatkan seorang tentara mematahkan senapannya.

Baru 2 dulu, ya… yg dijelaskan, lainnya next time.
Wait it!!!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.